Senin, 10 Desember 2012

Pendidikan Islam Pada Masa Rasulullah Saw





PENDIDIKAN ISLAM PADA MASA RASULULLAH SAW
Disusun untuk Memenuhi Tugas Mandiri
Mata Kuliah Bahasa Indonesia
Dosen Pengampu :Indriya Mulyaningsih M.pd





Disusun Oleh:
Ima Nur Naimah
(14121120008)

FAKULTAS TARBIYAH PAI/C


INSTITUT AGAMA ISLAM NEGERI (IAIN)
SYEKH NURJATI CIREBON
2012




KATA PENGANTAR


Puji dan syukur penulis panjatkan ke-Hadirat Tuhan Yang Maha Esa karena berkat limpahan Rahmat dan Karunia-Nya sehingga penulis dapat menyusun makalah ini tepat pada waktunya. Makalah ini membahas tentang : “PENDIDIKAN ISLAM PASA MASA RASULULLAH SAWDalam penyusunan makalah ini, penulis banyak mendapat tantangan dan hambatan, akan tetapi dengan bantuan dari berbagai pihak tantangahn itu bias teratasi. Olehnya itu penulis mengucapkan terimakasih yang sebesar-besarnya kepada semua pihak yang telah membantu dalam penyusunan makalah ini, semoga bantuannya mendapat balasan yang setimpal dari Tuhan Yang Maha Esa.
Penulis menyadari bahwa makalah ini masih jauh dari kesempurnaan, baik dari bentuk penyusunan maupun materinya. Kririk konstruktif dari pembaca sangat penulis harapkan untuk penyempurnaan makalah selanjutnya.
Akhir kata semoga makalah ini dapat memberikan manfaat kepada kita sekalian.




Cirebon 30 November 2012


Penulis






BAB 1
PENDAHULUAN


A . Latar belakang
 Lahirnya agama Islam yang dibawa oleh Rasulullah SAW, pada abad ke-7 M, menimbulkan suatu tenaga penggerak yang luar biasa, yang pernah dialami oleh umat manusia. Islam merupakan gerakan raksasa yang telah berjalan sepanjang zaman dalam pertumbuhan dan perkembangannya. Masuk dan berkembangnya Islam ke Indonesia dipandang dari segi historis dan sosiologis sangat kompleks dan terdapat banyak masalah, terutama tentang sejarah perkembangan awal Islam. Ada perbedaan antara pendapat lama dan pendapat baru. Pendapat lama sepakat bahwa Islam masuk ke Indonesia abad ke-13 M dan pendapat baru menyatakan bahwa Islam masuk pertama kali ke Indonesia pada abad ke-7 M. (A.Mustofa,Abdullah,1999: 23).
Datangnya Islam ke Indonesia dilakukan secara damai, dapat dilihat melalui jalur perdagangan, dakwah, perkawinan, ajaran tasawuf dan tarekat, serta jalur kesenian dan pendidikan, yang semuanya mendukung proses cepatnya Islam masuk dan berkembang di Indonesia. 
Kegiatan pendidikan Islam di Aceh lahir, tumbuh dan berkembang bersamaan dengan berkembangnya Islam di Aceh. Konversi massal masyarakat kepada Islam pada masa perdagangan disebabkan oleh Islam merupakan agama yang siap pakai, asosiasi Islam dengan kejayaan, kejayaan militer Islam, mengajarkan tulisan dan hapalan, kepandaian dalam penyembuhan dan pengajaran tentang moral.(Musrifah,2005: 20).
Konversi massal masyarakat kepada Islam pada masa kerajaan Islam di Aceh tidak lepas dari pengaruh penguasa kerajaan serta peran ulama dan pujangga. Aceh menjadi pusat pengkajian Islam sejak zaman Sultan Malik Az-Zahir berkuasa, dengan adanya sistem pendidikan informal berupa halaqoh. Yang pada kelanjutannya menjadi sistem pendidikan formal. Dalam konteks inilah, pemakalah akan membahas tentang pusat pengkajian Islam pada masa Kerajaan Islam dengan membatasi wilayah bahasan di daerah Aceh, dengan batasan masalah, pengertian pendidikan Islam, masuk dan berkembangnya Islam di Aceh, dan pusat pengkajian Islam pada masa tiga kerajaan besar Islam di Aceh.(S,NASUTION.1983:93)
 

B . Rumusan Masalah
Bagaimana sejarah pendidikan Islam pada Masa Rasulullah saw?
C .Tujuan
Tujuan dibuatnya Makalah ini, agar mengetahui bagaimana sejarah pendidikan islam pada Masa Rasulullah.




 

BAB 11
PEMBAHASAN

A . Teori
1.    Pengertian Sejarah pendidikan Islam
Kata sejarah dalam bahasa Arab disebut tarih, yang menurut bahasa berarti ketentuan nasa. Sedangkan menurut istilah berarti “keterangan yang telah terjadi dilaklangannya pada masa yang telah lampau atau pada masa yang masih ada”. Kata tarih juga dipakai dalam arti perhitungan tahun, kemudian yang dimaksud ilmu trih, ialah “suatu pengetehuan yang gunanya untuk mengetahui keadaan-keadaan atau kejadian-kejadian yang telah lampau maupun yang serdang terjadi di kalangan umat”.
Menurut Muchtarom dalam bukunya sejarah pendidikan islam (2010: 1-2) Dalam bahasa inggris sejarah disebut history, yang berarti “pengalaman masa lampau daripada umat manusia” pengertian selanjutnya  memberikan makna sejarah sebagai catatan yang berhubungan dengan kejadian-kejadian masa silam yang diabadikan dalam laporan-laporan tertulis dan dalam ruang lingkup yang jelas. Jadi Pendidikan merupakan pendidikan yang lebih banyak ditujukan kepada perbaikan sikap mental yang akan terwujud dalam amal perbuatan, baik bagi keperluan diri sendiri maupun orang lain yang bersifat teoritis dan praktis.

2.    Pendidikan Islam Pada Masa Rasulullah saw
Awal terjadinya pendidikan Islam semenjak muhammad  diangkat sebagai Rasull Allah di kota Mekkah. Beliau sendiri sebagai gurunya. Masyarakat mekah pada waktu Rasullullah dilahirkan dikenal dengan masyarakat jahiliyah yang diartikan Kebodohan. Sedangkan di beberapa tempat di sekitar Jazirah Arab itu telah terdapat masyarakat Kristen dan Yahudi. Dengan demikian dapat kita lihat bahwa masyarakat Mekah pada masa itu tidaklah sama sekali tidak berkebudayaan dan berperadaban.(Muhammad,Masrun.2003:16)
Dalam hal kepercayaan agamanya mereka senantiasa berpegang teguh kepada tradisi nenek moyangnya, yang berarti mereka telah berpaling dari ajaran yang pernah diajarkan oleh Nabi Ibrahim dan Isma.’il kepada kemusrikan yang penuh tahayul dan khurafat dengan penyembahan kepada berhala yang mereka buat sendiri.(NN.2007:7)
Misi Nabi Muhammad saw. Adalah menciptakan kembali masyarakat yang hanya mengabdi kepada Allah swt semata dan menegakan keadilan serta kebenaran yang menyeluruh. Semula usaha kegiatan seruan Rasulullah ini tidak dihiraukan oleh pemimpin-pemimpin kaun kuraisy, akan tetapi setelah mereka melihat kemajuan yang telah diperoleh, baru mereka menyadari bahwa seruan islam itu yidak boleh diabaikan begitu saja. (Soekarno.1990: 25)

3.    Pola Pendidikan Islam Pada Periode Rasulullah
Rasulullah SAW., sebagai suri teladan dan rahmatan lil'alamin bagi orang yang mengharapkan rahmat dan kedatangan hari kiamat banyak menyebut Allah (al-ahzhab: 21) adalah pendidik pertama dan terutama dalam dunia pendidikan islam. Proses transformasi ilmu pengetahuan, internalisasi nilai-nilai spiritualisme dan bimbingan emosional yang dilakukan Rasulullah dapat dikatakan sebagai mukjizat luar biasa, yang manusia apa dan di mana pun tidak dapat melakukan hal yang sama.(Swito,Fauzan.2005:8)
Gambaran dan pola pendidikan Islam di periode Rasulullah SAW. Di Makah san Madinah adalah sejarah masa lalu yang perlu kita ungkapkan kembali, sebagai bahan perbandingan, sumber gagasan, gambaran strategi menyuseskan pelaksanaan proses pendidikan Islam. Pola pendidikan di masa Rasulullah SAW., tidak terlepas dari metode, evaluasi, materi, kurikulum, pemdidikan, peserta didik, lembaga, dasar, tujuan dan sebagainya yang bertalian dengan pelaksanaan pendidikan Islam, baik secara teoritis maupun praktis. (Drazat,Zakiah,1996: 25)
Kondisi sosiokultural masyarakat pra-islam. Terutama pada masyarakat Makkah dan Madinah sangat mempengaruhi pola pendidikan periode Rasulullah di Makah dan Madinah. Secara kuantitas orang-orang yang masuk islam pada fase Makkah lebih sedikit daripada orang-orang yang masuk islam pada fase Madinah. Hal tersebut di antaranya disebabkan oleh watak dan budaya nenek moyang mereka sedangkan masyarakat Madinah lebih mudah dimasuki ajaran islam karena kondisi masyarakat, khususnya Aus dan Khazraj, sangat membutuhkan seorang pemimpin, untuk melenturkan pertikaian sesama mereka dan sebagai “pelindung” dari ancaman kaum Yahudi, disamping sifat penduduknya yang lebih ramah yang dilatarbelakangi kondisi geografis yang lebih nyaman dan subur. Penulis mencoba mengungkapkan pola pendidikan islam periode Rasulullah SAW.yang dikemukakan Samsul,Zihar dalam bukunya sejarah Pendidikan Islam(2009:22). Yang dapat dibedakan menjadi dua fase, yaitu: fase Makkah dan fase Madinah:

a.    Pelaksanaan pendidikan Islam pada fase Mekah
Sebelum Nabi Muhammad SAW memulai tugasnya sebagai Rosul, yaitu melaksanakan pendidikan Islam terhadap umatnya, Allah telah mendidik lewat Malaikat Jibril dan mempersiapkannya untuk melaksanakan tugas tersebut secara sempurna, melalui pengalaman, pengenalan serta peran sertanya dalam kehidupan masyarakat lingkungannya, pada posisi ini Nabi Muhammad sebagai murid yang diajari oleh Malaikat Jibril yang diutus oleh Allah SWT. Dengan potensi fitrahnya yang luar biasa, beliau mampu secara sadar mengadakan penyesuaian diri dengan masyarakat lingkungannya, tetapi beliau tidak larut sama sekali kedalamnya.
Nabi Muhammmad SAW memulai melakukan pendidikan sebagai murid, atau beliau menerima materi pelajaran dari Allah SAW lewat malaikat Jibril AS sejak beliau menerima wahyu yang pertama pada bulan Romadon di Gua Hira’, hal ini sesuai dengan pernyataan firman Allah SWT surah Al-Baqarah ayat 185

 شهر رمضان الذي انزل فيه القرأن هدى للناس وبينات من الهدى والفرقان .        
Artinya : “ (Beberapa yang ditentukan itu ialah) bulan Romadon, bulan yang didalamnya diturunkan (permulaan) Al-Qur’an sebagai petunjuk bagi manusia dan penjelasan-penjelasan mengenai bagi pentunjuk itu dan pembeda (antara yang hak dan yang batil)”.
Adapun materi yang diterima pertama kali itu adalah surat Al-‘Alaq ayat 1 s/d 5 ;

ااقرأ باسم ربك الذي خلق . خلق الانسان من علق . اقرأ وربك الاكرم .الذي علم بالقلم علم الانسان ما لم يعلم .                      
Artinya : “ Bacalah dengan nama Tuhanmu yang menciptakan. Yang menciptakan manusia dari segumpal dara. Bacalah demi Tuhanmu yang paling Pemurah. Yang mengajar dengan perantaraan kalam. Yang mengajar manusia apa-apa yang tidak diketahui”.

Ayat ini merupakan peringatan dan pengetahuan bagi umat manusia tentang awal penciptaan manusia dari segumpal darah dan sesungguhnya di antara kemurahan Allah SWT adalah mengajarkan kepada umat manusia sesuatu yang belum diketahui. Allah mengangkat dan memuliakan manusia dengan ilmu, oleh karena itu melalui ayat ini Allah SWT menganjurkan bahkan mewajibkan supaya manusia agar melakukan membaca dan belajar tentang segala permasalahan kehidupan di dunia dan di akhirat.
Perintah dan petunjuk tersebut pertama-tama tertuju kepada Nabi Muhammad SAW tentang apa yang harus beliau lakukan, baik terhadap dirinya maupun terhadap umatnya. Itulah petunjuk awal kepada Nabi Muhammad SAW agar beliau memberikan peringatan kepada umatnya. Kemudian bahan atau materi pendidikan selanjutnya diturunkan berangsur-angsur, sedikit-demisedikit. Setiap kali menerima wahyu, segera beliau sampaikan kepada umatnya, diiringinya penjelasan-penjelasan dan contoh-contoh bagaimana pelaksanaannya.
Sejak itu peran Rosulullah SAW mulai bertambah, disampimg beliau sebagai murid yang sekali waktu beliau juga tetap belajar kepada malaikat Jibril, selain itu beliau berperan sebagai guru atau pendidik yang harus mengajar para sahabat. Sejarah menjelaskan kepada kita bahwa pendidik khususnya pada Rosulullah SAW dan para sahabat bukan merupakan profesi atau pekerjaan untuk menghasilkan uang atau sesuatu yang dibutuhkan bagi kehidupannya, melainkan ia mengajar karena panggilan agama, yaitu sebagai upaya mendekatkan diri kepada Allah SWT, mengharap keridlaan-Nya, menghidupkan agama, mengembangkan seruannya, dan menggantikan peranan Rosulullah SAW setelah tiada dalam memperbaiki umat .

b.    Pelaksanaan pendidikan Islam pada fase Madinah
Hijrah dari Mekah ke Madinah bukan hanya sekedar berpindah dan menghindarkan diri dari tekanan dan ancaman kaum Quraisy dan penduduk Mekah yang tidak menghendaki pembaharuan terhadap ajaran nenek moyang mereka, tetapi juga mengandung maksud untuk mengatur potensi dan menyusun kekuatan dalam menghadapi tantangan-tantangan lebih lanjut, sehingga akhirnya nanti terbentuk masyarakat baru yang didalamnya bersinar kembali mutiara tauhid warisan Nabi Ibrahim AS yang akan disempurnakan oleh Nabi Muhaammad SAW melalui wahyu Allah SWT.
Sebelum hijrah ke Madinah (nama sebelumnya Yasrib) telah banyak di antara penduduk kota Mekah ini memeluk Islam. Penduduk Madinah pada mulanya tediri dari suku-suku bangsa Arab dan bangsa Yahudi, yang saling berhubungan dengan baik. Dari bangsa Yahudi tersebut suku-suku bangsa Arab sedikit banyak mengenal Tuhan, agama Nabi Ibrahim dan sebagainya. Sehingga setelah ajaran Islam sampai kepada mereka, agak mudah mereka merimanya.
Penduduk Madinah yang sudah menjadi sahabat Nabi, mereka tertarik dan memohon kepada Nabi Muhammad SAW agar mengutus seseorang untuk mengajarkan ajaran Islam kepada mereka, Nabi menyetujui tawaran tersebut dan mengutus Mus’ab bin Umair menjadi pengajar mereka.   Pada tahun 12 dari kenabian, datang 75 orang Muslim Madinah untuk menunaikan ibadah haji ke Mekah, sekaligus mengundang Rosulullah SAW untuk datang ke Madinah. Mereka juga berjanji untuk memberi perlindungan kepada Rosulullah SAW seperti yang disebutkan dalam Bai’at Aqabah II.
Kalau pembinaan pendidikan Islam di Mekah titik beratnya adalah menanamkan nilai-nilai tauhid ke dalam jiwa setiap individu Muslim, agar dari jiwa mereka terpancar sinar tauhid dan tercermin dalam perbuatan dan tingkah laku dalam kehidupan sehari-hari. Sedangkan pembinaan pendidikan Islam di Madinah pada hakekatnya adalah merupakan kelanjutan dari pendidikan tauhid di Mekah, yaitu pembinaan di bidang pendidikan sosial dan politik agar dijiwai oleh ajaran tauhid, sehingga akhirnya tingkah laku sosial politiknya merupakan cerminan dan pantulan sinar tauhid tersebut.
Wahyu secara berangsur-angsur turun selama periode Madinah. Kebijaksanaan Nabi Muhammad SAW dalam mengajarkan Al-Qur’an adalah menganjurkan pengikutnya untuk menghafal dan menuliskan ayat-ayat Al-Qur’an sebagaimana diajarkannya. Beliau sering mengadakan ulangan-ulangan dalam pembacaan Al-Qur’an, yaitu dalam sembahyang, dalam pidato-pidato, dalam pelajaran-pelajaran dan lain-lain kesempatan. Penulis-penulis Al-Qur’an yang telah ditunjuk olehnya untuk menuliskan setiap ayat yang diturunkanpun tetap melaksanakan tugasnya dengan baik. Di antara mereka adalah Ali bin Abi Thalib, Utsman bin Affan, Ubai bin Ka’ab, Zaid bin Tsabit dan Mu’awiyah. Dengan demikian segala kegiatan yang dilaksanakan oleh Nabi Muhammad SAW bersama umat Islam pada masa itu, dalam rangka pendidikan sosial dan politik, selalu berada dalam bimbingan dan petunjuk langsung dari wahyu-wahyu.

B. Analisis
     Menurut kami pendidikan Islam Muhammad di Makkah dan Madinah itu berbeda, pada periode Makkah Nabi Muhammad lebih menitik beratkan pembinaan moral dan akhlak serta tauhid. Bahkan beliau dalam mendidik umatnya itu secara bertahap yaitu dengan cara sembuyi-sembunyi mulai mengajak keluarga dekat sampai akhirnya dapat dilakukan dengan cara terang-terangan hingga masyarakat yang luas. Sedangkan pada periode Madinah Nabi Muhammad SAW melakukan pembinaan di bidang sosial politik. Pendidikan di Madinah pada hakikatnya merupakan kelanjutan dari pendidikan tauhid di Makkah, jadi dihubungkannya social politik itu dengan tauhid, sehingga akhirnya tingkah laku social politik merupakan cerminan dan pantulan sinar tauhid tersebut. Dan mulailah pendidikan Islam berkembang pesat hingga saat ini bahkan lebih maju lagi.




BAB III
PENUTUP




A.    KESIMPULAN
Sejarah pendidikan pasa masa Rasulullah merupakan tonggak pertama berdirinya pendidikan di dunia islam. Pendidikan islam pada masa rasulullah merupakan model pertama yang terus menerus di kembangkan umat islam untuk kepentingan pendidikan pada zamannya. Nabi muhammad melakukan pendidikan setelah menerima perintah dari Allah sebagaimana termaktub dalam surat Al- Muddatsir ayat 1-7, menyuruh yang berarti mengajak , dan mengajak berarti mendidik. Pada masa awal pendidikan islam, tentu saja pendidikan formal yang sistematis belum terselengara dan pendidikan formal baru muncul masa belakangan yakni dengan kebangkitan madrasah. Permulaan pendidikan islam bisa di temukan pada masa rasulullah.
Tahap pendidikan islam pada masa Rasulullah tergolong menjadi 2 tahap Pendidikan pada masa Rasulullah di kota Makkah dan Tahap Pendidikan pada masa rasulullah di kota Madinah
B.      SARAN
Dengan selesainya pembuatan makalah ini tentang sejarah pendidikan islam pada masa Rasulullah, semoga para pembaca dapat memahami bagai mana sejarah pendidikan islamitu pada masa Rasulullah. Mungkan dalam penulisan masih banyak terdapat kekurangan karena penulis juga merupakan manusia yang tak luput dari kesilapan.Adapun kritik dan saran kami sebagai tim penulis mengharapkan kepada para pembaca, guna untuk memperbaiki kesalahan yang terjadi pada makalah ini dan juga untuk pembuatan makalah selanjutnya.


DAFTAR PUSTAKA

Mustofa Ahmad, dan Abdullah.1999.Pendidikan Islam.Jakarta:Tiara
Wacana
            Musrifah.2005.Islam Pada Masa Rasulullah.Bandung:Lembaga Penerbit
UI
Muchtarom, Zuhairini. Dkk.2002.Sejarah pendidikan islam.Jakarta:PT
Bumi Aksara
            Soekarno dan Ahmad Supardi.1990.sejarah pendidikan islam.Bandung:
Angkasa
            Drajat, Zakriah.1996.ilmu pendidikan islam.Jakarta:Bumi Aksara
            Samsul, Zihar.2009.sejarah pendidikan islam.Jakarta:kencana prenata
media group
Swito, Fauzan.2005.sejarah pendidikan ialam.Jakarta:kencana prenata
Media
            Masrun, Mohammad dkk.2003.Senang Belajar Agama Islam.Yogyakarta:
                        Erlangga PT.Gelora
            NN.2010.Islam pada zaman Rasullullah.Jakarta:Aksara pratama
            Nasution S.1983. Islam Pada Masa Rasulullah.Bandung.Jemmar