PENDIDIKAN ISLAM PADA MASA RASULULLAH SAW
Disusun untuk Memenuhi Tugas Mandiri
Mata Kuliah Bahasa Indonesia
Dosen Pengampu :Indriya Mulyaningsih M.pd
Disusun Oleh:
Ima Nur Naimah
(14121120008)
FAKULTAS TARBIYAH PAI/C
INSTITUT AGAMA
ISLAM NEGERI (IAIN)
SYEKH NURJATI
CIREBON
2012
KATA PENGANTAR
Puji dan syukur penulis
panjatkan ke-Hadirat Tuhan Yang Maha Esa karena berkat limpahan Rahmat dan
Karunia-Nya sehingga penulis dapat menyusun makalah ini tepat pada waktunya. Makalah ini
membahas tentang : “PENDIDIKAN ISLAM PASA MASA
RASULULLAH SAW” Dalam penyusunan makalah ini, penulis banyak
mendapat tantangan dan hambatan, akan tetapi dengan bantuan dari berbagai pihak
tantangahn itu bias teratasi. Olehnya itu penulis mengucapkan terimakasih yang
sebesar-besarnya kepada semua pihak yang telah membantu dalam penyusunan
makalah ini, semoga bantuannya mendapat balasan yang setimpal dari Tuhan Yang
Maha Esa.
Penulis menyadari bahwa makalah ini masih jauh
dari kesempurnaan, baik dari bentuk penyusunan maupun materinya. Kririk
konstruktif dari pembaca sangat penulis harapkan untuk penyempurnaan makalah
selanjutnya.
Akhir kata semoga makalah ini dapat memberikan
manfaat kepada kita sekalian.
Cirebon 30 November 2012
Penulis
BAB 1
PENDAHULUAN
A . Latar belakang
Lahirnya agama Islam yang dibawa oleh
Rasulullah SAW, pada abad ke-7 M, menimbulkan suatu tenaga penggerak yang luar
biasa, yang pernah dialami oleh umat manusia. Islam merupakan gerakan raksasa
yang telah berjalan sepanjang zaman dalam pertumbuhan dan perkembangannya. Masuk
dan berkembangnya Islam ke Indonesia dipandang dari segi historis dan
sosiologis sangat kompleks dan terdapat banyak masalah, terutama tentang
sejarah perkembangan awal Islam. Ada perbedaan antara pendapat lama dan
pendapat baru. Pendapat lama sepakat bahwa Islam masuk ke Indonesia abad ke-13
M dan pendapat baru menyatakan bahwa Islam masuk pertama kali ke Indonesia pada
abad ke-7 M. (A.Mustofa,Abdullah,1999: 23).
Datangnya Islam ke
Indonesia dilakukan secara damai, dapat dilihat melalui jalur perdagangan,
dakwah, perkawinan, ajaran tasawuf dan tarekat, serta jalur kesenian dan
pendidikan, yang semuanya mendukung proses cepatnya Islam masuk dan berkembang
di Indonesia.
Kegiatan pendidikan Islam di Aceh lahir, tumbuh dan berkembang bersamaan dengan berkembangnya Islam di Aceh. Konversi massal masyarakat kepada Islam pada masa perdagangan disebabkan oleh Islam merupakan agama yang siap pakai, asosiasi Islam dengan kejayaan, kejayaan militer Islam, mengajarkan tulisan dan hapalan, kepandaian dalam penyembuhan dan pengajaran tentang moral.(Musrifah,2005: 20).
Kegiatan pendidikan Islam di Aceh lahir, tumbuh dan berkembang bersamaan dengan berkembangnya Islam di Aceh. Konversi massal masyarakat kepada Islam pada masa perdagangan disebabkan oleh Islam merupakan agama yang siap pakai, asosiasi Islam dengan kejayaan, kejayaan militer Islam, mengajarkan tulisan dan hapalan, kepandaian dalam penyembuhan dan pengajaran tentang moral.(Musrifah,2005: 20).
Konversi massal
masyarakat kepada Islam pada masa kerajaan Islam di Aceh tidak lepas dari
pengaruh penguasa kerajaan serta peran ulama dan pujangga. Aceh menjadi pusat
pengkajian Islam sejak zaman Sultan Malik Az-Zahir berkuasa, dengan adanya
sistem pendidikan informal berupa halaqoh. Yang pada kelanjutannya menjadi
sistem pendidikan formal. Dalam konteks inilah, pemakalah akan membahas tentang
pusat pengkajian Islam pada masa Kerajaan Islam dengan membatasi wilayah
bahasan di daerah Aceh, dengan batasan masalah, pengertian pendidikan Islam,
masuk dan berkembangnya Islam di Aceh, dan pusat pengkajian Islam pada masa tiga
kerajaan besar Islam di Aceh.(S,NASUTION.1983:93)
B . Rumusan Masalah
Bagaimana sejarah pendidikan Islam pada Masa Rasulullah
saw?
C .Tujuan
Tujuan dibuatnya Makalah ini, agar mengetahui
bagaimana sejarah pendidikan islam pada Masa Rasulullah.
BAB 11
PEMBAHASAN
A . Teori
1. Pengertian Sejarah pendidikan Islam
Kata sejarah dalam bahasa Arab disebut tarih,
yang menurut bahasa berarti ketentuan nasa. Sedangkan menurut istilah
berarti “keterangan yang telah terjadi dilaklangannya pada masa yang telah
lampau atau pada masa yang masih ada”. Kata tarih juga dipakai dalam arti perhitungan
tahun, kemudian yang dimaksud ilmu trih, ialah “suatu pengetehuan
yang gunanya untuk mengetahui keadaan-keadaan atau kejadian-kejadian yang telah
lampau maupun yang serdang terjadi di kalangan umat”.
Menurut Muchtarom dalam bukunya sejarah
pendidikan islam (2010: 1-2) Dalam bahasa inggris sejarah disebut history,
yang berarti “pengalaman masa lampau daripada umat manusia” pengertian
selanjutnya memberikan makna sejarah
sebagai catatan yang berhubungan dengan kejadian-kejadian masa silam yang
diabadikan dalam laporan-laporan tertulis dan dalam ruang lingkup yang jelas. Jadi
Pendidikan merupakan pendidikan yang lebih banyak ditujukan kepada
perbaikan sikap mental yang akan terwujud dalam amal perbuatan, baik bagi
keperluan diri sendiri maupun orang lain yang bersifat teoritis dan praktis.
2. Pendidikan Islam Pada Masa Rasulullah saw
Awal terjadinya pendidikan Islam semenjak
muhammad diangkat sebagai Rasull Allah
di kota Mekkah. Beliau sendiri sebagai gurunya. Masyarakat mekah pada waktu
Rasullullah dilahirkan dikenal dengan masyarakat jahiliyah yang diartikan
Kebodohan. Sedangkan di beberapa tempat di sekitar Jazirah Arab itu telah
terdapat masyarakat Kristen dan Yahudi. Dengan demikian dapat kita lihat bahwa
masyarakat Mekah pada masa itu tidaklah sama sekali tidak berkebudayaan dan
berperadaban.(Muhammad,Masrun.2003:16)
Dalam hal kepercayaan agamanya mereka
senantiasa berpegang teguh kepada tradisi nenek moyangnya, yang berarti mereka
telah berpaling dari ajaran yang pernah diajarkan oleh Nabi Ibrahim dan
Isma.’il kepada kemusrikan yang penuh tahayul dan khurafat dengan penyembahan
kepada berhala yang mereka buat sendiri.(NN.2007:7)
Misi Nabi Muhammad saw. Adalah menciptakan
kembali masyarakat yang hanya mengabdi kepada Allah swt semata dan menegakan
keadilan serta kebenaran yang menyeluruh. Semula usaha kegiatan seruan Rasulullah
ini tidak dihiraukan oleh pemimpin-pemimpin kaun kuraisy, akan tetapi setelah mereka
melihat kemajuan yang telah diperoleh, baru mereka menyadari bahwa seruan islam
itu yidak boleh diabaikan begitu saja. (Soekarno.1990: 25)
3. Pola Pendidikan Islam Pada Periode Rasulullah
Rasulullah SAW., sebagai suri teladan dan rahmatan
lil'alamin bagi orang yang mengharapkan rahmat dan kedatangan hari kiamat
banyak menyebut Allah (al-ahzhab: 21) adalah pendidik pertama dan terutama
dalam dunia pendidikan islam. Proses transformasi ilmu pengetahuan,
internalisasi nilai-nilai spiritualisme dan bimbingan emosional yang dilakukan
Rasulullah dapat dikatakan sebagai mukjizat luar biasa, yang manusia apa dan di
mana pun tidak dapat melakukan hal yang sama.(Swito,Fauzan.2005:8)
Gambaran dan pola pendidikan Islam di periode
Rasulullah SAW. Di Makah san Madinah adalah sejarah masa lalu yang perlu kita
ungkapkan kembali, sebagai bahan perbandingan, sumber gagasan, gambaran
strategi menyuseskan pelaksanaan proses pendidikan Islam. Pola pendidikan di
masa Rasulullah SAW., tidak terlepas dari metode, evaluasi, materi, kurikulum,
pemdidikan, peserta didik, lembaga, dasar, tujuan dan sebagainya yang bertalian
dengan pelaksanaan pendidikan Islam, baik secara teoritis maupun praktis. (Drazat,Zakiah,1996:
25)
Kondisi sosiokultural masyarakat pra-islam.
Terutama pada masyarakat Makkah dan Madinah sangat mempengaruhi pola pendidikan
periode Rasulullah di Makah dan Madinah. Secara kuantitas orang-orang yang
masuk islam pada fase Makkah lebih sedikit daripada orang-orang yang masuk
islam pada fase Madinah. Hal tersebut di antaranya disebabkan oleh watak dan
budaya nenek moyang mereka sedangkan masyarakat Madinah lebih mudah dimasuki
ajaran islam karena kondisi masyarakat, khususnya Aus dan Khazraj, sangat
membutuhkan seorang pemimpin, untuk melenturkan pertikaian sesama mereka dan
sebagai “pelindung” dari ancaman kaum Yahudi, disamping sifat penduduknya yang
lebih ramah yang dilatarbelakangi kondisi geografis yang lebih nyaman dan
subur. Penulis mencoba mengungkapkan pola pendidikan islam periode Rasulullah
SAW.yang dikemukakan Samsul,Zihar dalam
bukunya sejarah Pendidikan Islam(2009:22). Yang dapat
dibedakan menjadi dua fase, yaitu: fase Makkah dan fase Madinah:
a.
Pelaksanaan
pendidikan Islam pada fase Mekah
Sebelum Nabi
Muhammad SAW memulai tugasnya sebagai Rosul, yaitu melaksanakan pendidikan
Islam terhadap umatnya, Allah telah mendidik lewat Malaikat Jibril dan
mempersiapkannya untuk melaksanakan tugas tersebut secara sempurna, melalui
pengalaman, pengenalan serta peran sertanya dalam kehidupan masyarakat
lingkungannya, pada posisi ini Nabi Muhammad sebagai murid yang diajari oleh
Malaikat Jibril yang diutus oleh Allah SWT. Dengan potensi fitrahnya yang luar
biasa, beliau mampu secara sadar mengadakan penyesuaian diri dengan masyarakat
lingkungannya, tetapi beliau tidak larut sama sekali kedalamnya.
Nabi Muhammmad
SAW memulai melakukan pendidikan sebagai murid, atau beliau menerima materi
pelajaran dari Allah SAW lewat malaikat Jibril AS sejak beliau menerima wahyu
yang pertama pada bulan Romadon di Gua Hira’, hal ini sesuai dengan pernyataan
firman Allah SWT surah Al-Baqarah ayat 185
شهر رمضان الذي انزل فيه
القرأن هدى للناس وبينات من الهدى والفرقان .
Artinya : “ (Beberapa
yang ditentukan itu ialah) bulan Romadon, bulan yang didalamnya diturunkan
(permulaan) Al-Qur’an sebagai petunjuk bagi manusia dan penjelasan-penjelasan
mengenai bagi pentunjuk itu dan pembeda (antara yang hak dan yang batil)”.
Adapun materi
yang diterima pertama kali itu adalah surat Al-‘Alaq ayat 1 s/d 5 ;
ااقرأ باسم ربك الذي خلق . خلق الانسان من علق . اقرأ وربك الاكرم .الذي علم
بالقلم علم الانسان ما لم يعلم .
Artinya : “ Bacalah dengan nama Tuhanmu yang
menciptakan. Yang menciptakan manusia dari segumpal dara. Bacalah demi Tuhanmu
yang paling Pemurah. Yang mengajar dengan perantaraan kalam. Yang mengajar
manusia apa-apa yang tidak diketahui”.
Ayat ini
merupakan peringatan dan pengetahuan bagi umat manusia tentang awal penciptaan
manusia dari segumpal darah dan sesungguhnya di antara kemurahan Allah SWT
adalah mengajarkan kepada umat manusia sesuatu yang belum diketahui. Allah
mengangkat dan memuliakan manusia dengan ilmu, oleh karena itu melalui ayat ini
Allah SWT menganjurkan bahkan mewajibkan supaya manusia agar melakukan membaca
dan belajar tentang segala permasalahan kehidupan di dunia dan di akhirat.
Perintah dan
petunjuk tersebut pertama-tama tertuju kepada Nabi Muhammad SAW tentang apa
yang harus beliau lakukan, baik terhadap dirinya maupun terhadap umatnya.
Itulah petunjuk awal kepada Nabi Muhammad SAW agar beliau memberikan peringatan
kepada umatnya. Kemudian bahan atau materi pendidikan selanjutnya diturunkan
berangsur-angsur, sedikit-demisedikit. Setiap kali menerima wahyu, segera
beliau sampaikan kepada umatnya, diiringinya penjelasan-penjelasan dan
contoh-contoh bagaimana pelaksanaannya.
Sejak itu peran
Rosulullah SAW mulai bertambah, disampimg beliau sebagai murid yang sekali
waktu beliau juga tetap belajar kepada malaikat Jibril, selain itu beliau berperan
sebagai guru atau pendidik yang harus mengajar para sahabat. Sejarah
menjelaskan kepada kita bahwa pendidik khususnya pada Rosulullah SAW dan para
sahabat bukan merupakan profesi atau pekerjaan untuk menghasilkan uang atau
sesuatu yang dibutuhkan bagi kehidupannya, melainkan ia mengajar karena
panggilan agama, yaitu sebagai upaya mendekatkan diri kepada Allah SWT,
mengharap keridlaan-Nya, menghidupkan agama, mengembangkan seruannya, dan
menggantikan peranan Rosulullah SAW setelah tiada dalam memperbaiki umat .
b.
Pelaksanaan
pendidikan Islam pada fase Madinah
Hijrah dari
Mekah ke Madinah bukan hanya sekedar berpindah dan menghindarkan diri dari
tekanan dan ancaman kaum Quraisy dan penduduk Mekah yang tidak menghendaki
pembaharuan terhadap ajaran nenek moyang mereka, tetapi juga mengandung maksud
untuk mengatur potensi dan menyusun kekuatan dalam menghadapi
tantangan-tantangan lebih lanjut, sehingga akhirnya nanti terbentuk masyarakat
baru yang didalamnya bersinar kembali mutiara tauhid warisan Nabi Ibrahim AS
yang akan disempurnakan oleh Nabi Muhaammad SAW melalui wahyu Allah SWT.
Sebelum hijrah
ke Madinah (nama sebelumnya Yasrib) telah banyak di antara penduduk kota Mekah
ini memeluk Islam. Penduduk Madinah pada mulanya tediri dari suku-suku bangsa
Arab dan bangsa Yahudi, yang saling berhubungan dengan baik. Dari bangsa Yahudi
tersebut suku-suku bangsa Arab sedikit banyak mengenal Tuhan, agama Nabi
Ibrahim dan sebagainya. Sehingga setelah ajaran Islam sampai kepada mereka,
agak mudah mereka merimanya.
Penduduk
Madinah yang sudah menjadi sahabat Nabi, mereka tertarik dan memohon kepada
Nabi Muhammad SAW agar mengutus seseorang untuk mengajarkan ajaran Islam kepada
mereka, Nabi menyetujui tawaran tersebut dan mengutus Mus’ab bin Umair menjadi
pengajar mereka. Pada tahun 12 dari kenabian, datang 75 orang
Muslim Madinah untuk menunaikan ibadah haji ke Mekah, sekaligus mengundang
Rosulullah SAW untuk datang ke Madinah. Mereka juga berjanji untuk memberi
perlindungan kepada Rosulullah SAW seperti yang disebutkan dalam Bai’at Aqabah
II.
Kalau pembinaan
pendidikan Islam di Mekah titik beratnya adalah menanamkan nilai-nilai tauhid
ke dalam jiwa setiap individu Muslim, agar dari jiwa mereka terpancar sinar
tauhid dan tercermin dalam perbuatan dan tingkah laku dalam kehidupan
sehari-hari. Sedangkan pembinaan pendidikan Islam di Madinah pada hakekatnya
adalah merupakan kelanjutan dari pendidikan tauhid di Mekah, yaitu pembinaan di
bidang pendidikan sosial dan politik agar dijiwai oleh ajaran tauhid, sehingga
akhirnya tingkah laku sosial politiknya merupakan cerminan dan pantulan sinar
tauhid tersebut.
Wahyu secara
berangsur-angsur turun selama periode Madinah. Kebijaksanaan Nabi Muhammad SAW
dalam mengajarkan Al-Qur’an adalah menganjurkan pengikutnya untuk menghafal dan
menuliskan ayat-ayat Al-Qur’an sebagaimana diajarkannya. Beliau sering
mengadakan ulangan-ulangan dalam pembacaan Al-Qur’an, yaitu dalam sembahyang,
dalam pidato-pidato, dalam pelajaran-pelajaran dan lain-lain kesempatan.
Penulis-penulis Al-Qur’an yang telah ditunjuk olehnya untuk menuliskan setiap
ayat yang diturunkanpun tetap melaksanakan tugasnya dengan baik. Di antara
mereka adalah Ali bin Abi Thalib, Utsman bin Affan, Ubai bin Ka’ab, Zaid bin
Tsabit dan Mu’awiyah. Dengan demikian segala kegiatan yang dilaksanakan oleh
Nabi Muhammad SAW bersama umat Islam pada masa itu, dalam rangka pendidikan
sosial dan politik, selalu berada dalam bimbingan dan petunjuk langsung dari
wahyu-wahyu.
B. Analisis
Menurut kami
pendidikan Islam Muhammad di Makkah dan Madinah itu berbeda, pada periode
Makkah Nabi Muhammad lebih menitik beratkan pembinaan moral dan akhlak serta
tauhid. Bahkan beliau dalam mendidik umatnya itu secara bertahap yaitu dengan
cara sembuyi-sembunyi mulai mengajak keluarga dekat sampai akhirnya dapat
dilakukan dengan cara terang-terangan hingga masyarakat yang luas. Sedangkan
pada periode Madinah Nabi Muhammad SAW melakukan pembinaan di bidang sosial
politik. Pendidikan di Madinah pada hakikatnya merupakan kelanjutan dari
pendidikan tauhid di Makkah, jadi dihubungkannya social politik itu dengan
tauhid, sehingga akhirnya tingkah laku social politik merupakan cerminan dan
pantulan sinar tauhid tersebut. Dan mulailah pendidikan Islam berkembang pesat
hingga saat ini bahkan lebih maju lagi.
BAB III
PENUTUP
A. KESIMPULAN
Sejarah pendidikan pasa masa Rasulullah merupakan tonggak pertama
berdirinya pendidikan di dunia islam. Pendidikan
islam pada masa rasulullah merupakan model pertama yang terus menerus di
kembangkan umat islam untuk kepentingan pendidikan pada zamannya. Nabi muhammad
melakukan pendidikan setelah menerima perintah dari Allah sebagaimana termaktub
dalam surat Al- Muddatsir ayat 1-7, menyuruh yang berarti mengajak , dan
mengajak berarti mendidik. Pada masa awal pendidikan islam, tentu saja
pendidikan formal yang sistematis belum terselengara dan pendidikan formal baru
muncul masa belakangan yakni dengan kebangkitan madrasah. Permulaan pendidikan
islam bisa di temukan pada masa rasulullah.
Tahap pendidikan islam pada masa Rasulullah tergolong menjadi 2 tahap Pendidikan pada masa Rasulullah di kota Makkah dan Tahap Pendidikan pada masa rasulullah di kota Madinah
Tahap pendidikan islam pada masa Rasulullah tergolong menjadi 2 tahap Pendidikan pada masa Rasulullah di kota Makkah dan Tahap Pendidikan pada masa rasulullah di kota Madinah
B.
SARAN
Dengan
selesainya pembuatan makalah ini tentang sejarah pendidikan islam pada masa
Rasulullah, semoga para pembaca dapat memahami bagai mana sejarah pendidikan
islamitu pada masa Rasulullah. Mungkan dalam penulisan masih banyak terdapat
kekurangan karena penulis juga merupakan manusia yang tak luput dari
kesilapan.Adapun kritik dan saran kami sebagai tim penulis mengharapkan kepada
para pembaca, guna untuk memperbaiki kesalahan yang terjadi pada makalah ini
dan juga untuk pembuatan makalah selanjutnya.
DAFTAR PUSTAKA
Mustofa Ahmad, dan Abdullah.1999.Pendidikan
Islam.Jakarta:Tiara
Wacana
Musrifah.2005.Islam
Pada Masa Rasulullah.Bandung:Lembaga Penerbit
UI
Muchtarom, Zuhairini. Dkk.2002.Sejarah pendidikan islam.Jakarta:PT
Bumi Aksara
Soekarno
dan Ahmad Supardi.1990.sejarah pendidikan islam.Bandung:
Angkasa
Drajat,
Zakriah.1996.ilmu pendidikan islam.Jakarta:Bumi Aksara
Samsul,
Zihar.2009.sejarah pendidikan islam.Jakarta:kencana prenata
media group
Swito, Fauzan.2005.sejarah pendidikan
ialam.Jakarta:kencana prenata
Media
Masrun,
Mohammad dkk.2003.Senang Belajar Agama Islam.Yogyakarta:
Erlangga
PT.Gelora
NN.2010.Islam
pada zaman Rasullullah.Jakarta:Aksara pratama
Nasution
S.1983. Islam Pada Masa Rasulullah.Bandung.Jemmar